Babak baru pelibatan masyarakat dalam pengelolaan Taman Nasional Bunaken. Bertempat di Kantor Balai Taman Nasional Bunaken pada hari Rabu (29/11/2017) telah disepakati penandatanganan kerjasama antara Kepala Balai Taman Nasional Bunaken dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Cahaya Tatapaan dan Kelompok Nelayan Cahaya Trans.
KSM Cahaya Tatapaan diberikan akses dalam melakukan pengelolaan perikanan di zona tradisional seluas 140,15 ha yang berada di perairan Popareng, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Adapun kelompok nelayan Cahaya Trans diberikan akses dalam pengelolaan perikanan seluas 134,19 ha di perairan Poopoh, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa Selatan. Konsep pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama dengan kelompok merupakan salah satu cara baru dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Pemberian akses kepada masyarakat setempat untuk memanfaatkan sumber daya di Taman Nasional pada zona tradisional merupakan upaya pemerintah untuk pemberdayaan. Akses setempat diberi kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya di zona tradisional dengan menggunakan aturan yang berlaku di kawasan Taman Nasional dan sesuai dengan pengetahuan ekologi/ kearifan lokal yang mereka miliki.
Penandatangan perjanjian kerjasama dengan Kepala Balai TN Bunaken oleh Dr. Farianna Prabandari, S.Hut, M.Si dengan Ketua KSM Cahaya Tatapaan Djoni Sambur dan Ketua Kelompok Cahaya Trans Berce Toli, disaksikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Bapak Ir. Heri Subagiadi, M.Sc), Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (Lukita Awang Nistyantara, S.Hut, M.Si) beserta jajaran Eselon IV dan karyawan-karyawati Taman Nasional Bunaken.
Dalam sambutan dan arahan Bapak Sekditjen KSDAE Heri Subagiadi, mengharapkan kerjasama ini bukan dalam jangka pendek akan tetapi terus menerus untuk jangka panjang. Kerjasama ini adalah penguatan fungsi pelestarian di Taman Nasional Bunaken. Ajak masyarakat yang belum masuk ke kelompok, sehingga dapat menjadi teladan yang pada gilirannya dapat diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya. Kerjasama ini adalah pembelajaran, saling mengisi, saling belajar dan bertukar informasi saling memberitahu sehingga ada keharmonisan antara lembaga pengelola dan kelompok masyarakat. Berikan laporan tertulis di setiap 3 bulan sekali sebagai bahan feedback dan tolok ukur, kembangkan pula ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat secara luas.
Pada kesempatan terakhir harapan yang disampaikan oleh ketua kelompok Cahaya Tatapaan (Djoni Sambur) dan Ketua cahaya Trans (Berce Toli) berharap akan terus maju mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik untuk membantu melestarikan dan menjaga lingkungan di bagian selatan Taman Nasional Bunaken. Apalagi ketergantungan terhadap sumber nafkah cukup tinggi di lokasi yang dikerjasamakan, sehingga siapa lagi yang akan memantau sumber daya tersebut bila bukan kami. Dikesempatan itu pula kedua kelompok memamerkan produk olahan kreatifnya yaitu abon ikan, stik ikan tuna, dan keripik pisang.
Tanggal 29 Nopember 2017