Manado (24/04/2018), Sebanyak 22 Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah dengan 2 orang pendamping dan 7 orang Sekretariat DPRD bertandang ke Taman Nasional Bunaken untuk studi banding tentang pengelolaan wisata alam.
Dalam kunjungan studi banding tersebut selain mengunjungi Pulau Bunaken juga dilakukan presentasi pengelolaan kawasan di kantor Balai Taman Nasional Bunaken yang disampaikan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Nikolas Loli.
Turut hadir Wakil Anggota Dewan Kabupaten Purbalingga H. Adiyuwono, SH yang menyampaikan sambutan Ketua Dewan, menyampaikan bahwa Kabupaten Purbalingga terdapat 28 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di berbagai industri dengan bahan baku rambut palsu, adapun yang terserap 60.000 orang dari 957.017 jiwa penduduk.
Untuk potensi wisata alam di Kabupaten Purbalingga beberapa antara lain memiliki Gunung Slamet, Goa Lawa, Agrowisata Serang, Gunung Lompong, Wisata Air Congot, dan wisata Budaya Monumen Tempat Lahir Sudirman, Monumen Usman Janatin, kemudian wisata buatan seperti Sanggaluri Park, Kolam Renang Tirta Asri dan sebagainya, sambung Adiyuwono.
Wakil Ketua Dewan Adiyuwono menyampaikan dalam studi banding ke Balai Taman Nasional Bunaken, untuk belajar agar bagaimana industri pariwisata di Purbalingga dapat dioptimalkan karena majunya industri pariwisata suatu daerah tergantung pada jumlah wisatawan yang datang, sehingga industri pariwisata di Kabupaten Purbalingga dapat berkembang baik.
Dr. Farianna Prabandari, S.Hut, M.Si dalam menanggapi penyampian anggota dewan, bahwa pengelolaan Taman Nasional Bunaken sebagai kawasan konservasi, pilar utamanya adalah Perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan, adapun untuk Taman Nasional Bunaken pilar pemanfaatan merupakan yang utama, promosi selama ini dilakukan oleh banyak pihak baik dari Kementerian LHK dengan slogan Ayo Ke Taman Nasional, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam Visit North Sulawesi, dan para dive center serta usaha jasa wisata lainnnya.
Kami mengutamakan wisatawan yang berkualitas, untuk tetap menjaga kelestarian kawasan. Kita harus mendukung program Pemerintah Daerah dalam mengembangkan wisata di Sulawesi Utara, tetapi untuk kualitas lingkungan juga harus terjaga, sehingga wisatawan terkesan dan akan kembali lagi diwaktu mendatang.
Wisatawan ke Bunaken harus benar-benar yang memiliki minat khusus, dan bersedia memelihara alam. Kita harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung kawasan, tutur Farianna.