Indogreen Environment and Forestry Expo ke 10 digelar di Samarinda Convention Hall – GOR Sempaja sejak tanggal 5 – 8 April 2018. Pameran pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan terbesar di Indonesia itu mengangkat tema “Kontribusi Ekonomi Sektor Kehutanan Dalam Mendukung Pembangunan Nasional”.
Taman Nasional Bunaken sebagai kawasan konservasi yang menangani perairan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan lokasi kawasan berada pada gerbang bibir pasifik, yang merupakan perwakilan kekayaan keanekaragaman hayati laut dengan berbagai spesies dan biota seperti terumbu karang luas 11.709,88 ha dengan 69 genera dan 390 spesies, mangrove 2.434,96 ha dengan 28 spesies dan padang lamun dengan luas 5.108,768 ha dari 9 spesies serta lebih dari 2.000 spesies ikan karang, 200 spesies moluska, reptilia penyu dan berbagai mamalia laut seperti duyung dan lumba-lumba.
Dalam perhelatan pameran Indogreen Environment and Forestry Expo ke 10 Taman Nasional Bunaken menampilkan eksotikan underwater, pengunjung akan dibawa ke fantasi bawah air yang ada di gerbang pasifik, dengan mengekspresikan diri dengan berfoto pada background visitor yang tersedia. Selain itu pengunjung juga akan mendapatkan informasi pengelolaan kawasan Taman Nasional, akses wisata ke Bunaken, serta berbagai produk-produk kreatif ekonomi masyarakat dari kelompok Cahaya Trans dan Cahaya Tatapaan pendampingan Balai Taman Nasional Bunaken seperti keripik pisang, sirup buah pala, stik ikan tuna, abon ikan cakalang, dan ikan asin kemasan.
Nikolas Loli, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Bunaken mengatakan, konsep yang kita usung sebagaimana tema Indogreen 2018, yaitu untuk mensosialisasikan program pemerintah dibidang lingkungan hidup dan kehutanan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam dunia usaha pelestarian lingkungan, serta pola kemitraan dan mengajak berkunjung ke Taman Nasional Bunaken dalam program Ayo ke Taman Nasional, Mari Jo ka Manado dan Visit North Sulawesi.
Kami juga menampilkan Putra dan Putri Dirgantara pada stand Taman Nasional Bunaken, sebagai bagian dari promosi wisata alam pada pintu utama yaitu bandara Sam Ratulangi di Manado khususnya dan Sulawesi Utara umumnya, serta seni musik tradisional Minahasa, tambah Niko.