Kawasan Taman Nasional Bunaken memiliki hamparan hutan mangrove yang luas. Salah satunya di Pulau Mantehage, kita bisa berkunjung ke Mantehage karena telah tersedia destinasi wisata alam Mangrove Park.

Luas hutan Mangrove di Pulau Mantehage 1.340,92 Ha dengan panjang tracking Mangrove Park 1.200 meter. Terdapat 3 jalur tracking yaitu di Desa Tinongko, Desa Buhias, dan Desa Bango yang dapat kita susuri untuk menikmati keindahannya.

Jenis mangrove di Pulau Mantehage antara lain Rhizophora spp, Sonneratia alba, Bruguiera spp, Avicennia marina, dan Ceriops tagal dengan kelimpahan jenis Rhizophora spp, relatif tinggi.

Hutan Mangrove menjadi daerah pelindung daratan dari erosi oleh ombak, dan juga dapat menyaring pencemaran organik dan kimia sehingga perairan terumbu karang dan padang lamun tetap bersih. Mangrove juga berperan sebagai tempat pembesaran anakan ikan dan udang, dan menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis kepiting, kerang, ular serta buaya muara. Burung laut atau pun burung rawa, serta kelelawar buah sering menjadikan mangrove sebagai tempat bernaung mau pun tempat berkembang biak.

Jika pada umumnya pohon-pohon daratan mengambil oksigen melalui akarnya, maka tidak demikian tumbuhan mangrove karena rendahnya kadar oksigen dalam sedimen rawa asin. Karenanya mangrove memiliki akar-akar yang sebagian besar berada di atas tanah agar bisa langsung menyerap oksigen dari udara. Demikian juga dengan daun mangrove, dapat menarik dan membuang unsur garam yang ada di akar. Garam tersebut dibuang atau disimpan oleh daun, sampai daun tersebut gugur.

Dengan menjaga ekosistem mangrove kita selamatkan bumi tercinta.

SHARE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *