Sponge atau spons adalah organisme multiseluler dengan struktur tubuh yang sederhana. Spons terbentuk dari serat spongy yang memiliki spikula keras atau kandungan pasir untuk membentuk struktur tubuhnya. Spons mempunyai ratusan hingga ribuan pori-pori yang menyerap air ke dalam tubuhnya, dan satu atau lebih lobang yang lebih besar untuk saluran pelepasan air.
Spons makan dengan cara menyaring air laut. Spons memompa air laut melalui tubuhnya, dan menyaring plankton dan bakteri untuk dimakan. Satu spons sebesar bola kaki dapat memompa hingga ribuan liter air melalui tubuhnya setiap hari.
Spons biasa hidup di mana ada terumbu karang. Spons berukuran besar membutuhkan arus yang kuat untuk mendapatkan plankton makanannya. Sejumlah jenis spons dapat mengebor karang mati dan hidup dalam rongga karang mati tersebut.
Spons individual (tunggal) dapat menghasilkan sperma dan telur sekaligus, yang sering dilepaskan secara bersamaan dengan spons lain dari jenis yang sama. Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi larva dan melekatkan diri pada terumbu dan mulai tumbuh menjadi koloni sel (spons) baru.
Hanya beberapa jenis hewan saja yang secara khusus memakan spons, seperti cacing nudibrancia, angelfish, dan penyu. Sebagian besar hewan laut tidak bisa memakan spons karena kandungan racun dan duri spikulanya yang tajam dan keras.
Spons menghasilkan zat kimia alami, yang digunakan untuk mencegah hewan lain tumbuh pada tubuhnya atau mengelilinginya. Beberapa zat kimia dari spons memiliki kegunaan yang dapat berfungsi untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Semua ekosistem laut sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup, maka marilah tetap menjaga, melestarikan, dan merawat ekosistem ini.