
Menyelam (diving) dan selam permukaan (snorkeling) merupakan atraksi yang digemari oleh wisatawan yang datang ke Taman Nasional Bunaken. Diving adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air dengan atau menggunakan peralatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada 2 (dua) jenis diving yaitu diving tanpa alat bantu (free diving) dan diving dengan alat bantu pernafasan Self Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA diving). Sedangkan selam permukaan (snorkeling) adalah kegiatan berenang di permukaan air menggunakan masker dan bernafas menggunakan snorkel. Snorkeling sangat menyenangkan dan mudah untuk dilakukan, tetapi kamu tidak akan bisa melihat sebanyak yang kamu lihat melalui scuba diving.
Selain itu, perbedaan antara diving dan snorkeling adalah sebagai berikut :
- Untuk Snorkeling hanya membutuhkan alat masker, snorkel, dan/atau fins (kaki katak) sedangkan untuk diving membutuhkan alat yang lebih banyak seperti, wet suit, masker, regulator, BCD (bouyancy control device), fins, sabuk pemberat, dan tabung selam.
- Untuk melakukan SCUBA diving harus memiliki minimal sertifikat open water sedangkan snorkeling dapat dilakukan tanpa training khusus karena minim risiko. Tetapi untuk melakukan keduanya harus didammpingi oleh orang lain (buddy).
- “To dive you go deep, and to snorkel you stay at the surface“.
Atraksi dari wisata snorkeling dan diving mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan pernafasan dan kesehatan kardiovaskular dimana keduanya membantu meningkatkan kapasitas paru-paru untuk menahan oksigen sehingga snorkeling dan diving dianggap sebagai bentuk latihan pernafasan. Snorkeling dan diving juga bermanfaat bagi kesehatan fisik, karena dengan 1 (satu) jam saja dapat membakar kalori hingga 500 kalori. Manfaat lain yang didapatkan adalah kesehatan mental yang lebih baik, karena dengan pernafasan yang terkontrol dapat membantu menghilangkan stres dan kecemasan sehingga dapat meberikan efek ketenangan.
Snorkeling dan diving memiliki risiko bagi kesehatan maupun keselamatan diri sendiri. Beberapa penyakit yang muncul akibat diving antara lain barotrauma (kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh), keracunan nitrogen, oksigen, karbondioksida dan karbonmonoksida, serta penyakit dekompresi (kumpulan gejala yang disebabkan terbentuknya gelembung udara yang masuk ke dalam darah atau jaringan selama atau setelah terjadinya penurunan tekanan pada lingkungan sekitar). Sedangkan, risiko yang mungkin terjadi karena snorkeling adalah tersengat ubur-ubur, kulit terbakar (sunburn) dan dehidrasi. Nah…untuk menghindari resiko lakukan sesuai prosedur diving dan snorkeling yang benar.
Nah, untuk keselamatan #sahabatbunaken diharapkan untuk selalu mengikuti peraturan dalam diving dan snorkeling ya…
Penulis : Deka Nur Faizah, S.Hut