Dalam pengelolaan kawasan konservasi oleh Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB), Desa Arakan merupakan salah satu dari sepuluh (10) desa daerah penyangga kawasan Taman Nasional. Desa Arakan kemudian di tingkat tapak dibina oleh Resort sondaken, SPTNW II Tambala. Desa Arakan yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan dikenal sebagai desa nelayan. Desa Arakan yang terletak di pesisir ini didominasi oleh masyarakat bersuku Bajo. Suku Bajo sendiri di Indonesia masyhur sebagai para pelaut ulung. Kampung Bajo di pesisir pantai Arakan menjadi pemukiman para nelayan kecil dan tradisional. Mereka sangat bergantung kehidupannya pada kelestarian laut sebagai tempat berkehidupan.
Masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam di kawasan Taman Nasional, perlu diatur serta diberikan pemahaman dalam kesertaannya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Masyarakat yang memiliki minat khusus serta concern terhadap isu tersebut, sebaiknya dikelompokkan agar mudah dalam koordinasi. Kelompok masyarakat sebagai mitra kerja Resort di setiap Seksi Wilayah TN di tingkat tapak. Seperti dalam hal ini adalah Kelompok Masyarakat Muda Berkarya yang anggotanya terdiri dari generasi muda di Kampung Bajo, Desa Arakan. Muda Berkarya tercatat konsisten melakukan penanaman mangrove secara mandiri dan berkelanjutan.
Pada awalnya di tahun 2020 mereka mulai menanam dengan swadaya sekitar 550 anakan. Kemudian tahun 2021 menambah lagi sebanyak 1617 anakan. Hingga terakhir dilaporkan, tahun 2022 ini penambahan 1805 anakan. Adapun total selama penanaman 3 tahun belakangan mencapai ± 3972 anakan. Jenis mangrove yang ditanam adalah campuran dari Rhizophora Sp. dan Bruguiera Sp. Kondisi pertumbuhan sendiri saat ini di 7-8 daun per anakan dan dalam kondisi sehat. Jumlah luasan pesisir yang berhasil ditanami ± 1,5 hektare. Penanaman tersebut dilakukan berkala dan terpisah dalam berbagai momen oleh kelompok Muda Berkarya, seperti saat ada mahasiswa magang dari Prodi Kehutanan Unsrat dan Politeknik Negeri Manado. Kedepan, BTNB akan terus mendampingi perkembangan kelompok dengan memberikan pelatihan monitoring serta pelaporan.
Dengan penanaman mangrove ini, di masa yang akan mendatang diharapkan akan bermanfaat bagi generasi selanjutnya khususnya masyarakat Desa Arakan. Mangrove yang saat ini menjadi primadona dan perhatian dunia dalam Folu Net Sink 2030 telah tertanam nilai penting ekologisnya di hati dan pikiran masyarakat Arakan. Semoga dengan niat baik selama ini, mampu menjadikan kawasan TN Bunaken semakin lestari serta masyarakat di sekitar dan dalam kawasan dapat tersejahterakan.
Salam lestari! Salam konservasi! Huhah yes!
Penulis: Ermas Isnaeni Lukman, S. Pi. (Penyuluh Pertama), Alkes Tarusu, SP. (PEH Pertama).