Manado (18/03/2021) air adalah sumber kehidupan, sungai Tondano sebagai sungai yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat merupakan salah satu sungai terbesar di Sulawesi Utara. Sungai yang bermuara di Kota Manado dengan panjang 39,9 Km telah banyak mengalami masalah seperti pendangkalan, sedimentasi, dan pencemaran.
Peringatan Hari Air Dunia ke 29 membawa tema “Mengelola Air Menjaga Kehidupan” Balai Sungai Wilayah I Sulawesi bersama Lantamal VIII dan Balai TN Bunaken menginisiasi kegiatan bersih sungai. Kegiatan ini berupaya mengkampanyekan agar menghormati, memelihara dan menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sehingga sungai dapat bersih dan sehat. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Pemerintah Kecamatan Tuminting dan Pemerintah Kecamatan Singkil, masyarakat sekitar sungai, Mahasiswa FMIPA Unsrat dan Mahasiswa Politeknik Negeri Manado yang sedang melaksanakan magang praktek di TN Bunaken.
Ini merupakan salah satu kegiatan Mapalus (gotong royong) yang diselenggarakan para pihak di Kota Manado untuk menumbuhkan kepedulian warga masyarakat terhadap kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga dan dilestarikan. Mapalus juga dapat diartikan sebagai “Muara Pantai Laut Sehat”.
Lingkungan yang tidak bersih, selain tidak elok dilihat juga dapat berdampak kurang sehat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar serta berpotensi menyebabkan banjir ketika musim penghujan. Sudah sepatutnya kita bergandengan tangan untuk berbuat sesuatu demi kelestarian sungai dengan harapan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas air khususnya di sepanjang bantaran sungai. Diharapkan kerja sama seperti ini akan terus diselenggarakan secara masif dan berkelanjutan.
Kebersihan sungai Tondano sangat signifikan pengaruhnya bagi kebersihan laut di Kawasan Taman Nasional Bunaken, karena muara sungai Tondano cukup dekat ke dalam kawasan tersebut. Disinyalir selama ini sampah di Pulau Bunaken merupakan sampah kiriman yang hanyut dari sungai Tondano sehingga pengendalian sampah di sungai Tondano bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan pariwisata alam di Taman Nasional Bunaken.