Bercerita dan menuliskan pengalaman disaat saya diajak ke Pulau Bunaken pada hari kamis tanggal 11 Maret 2021 oleh Tim Balai Taman Nasional Bunaken menjadi cerita berharga dalam hidup ini.

Pagi hari kami harus bersiap sebelum berangkat ke Bunaken, kami berkumpul di kantor Balai Taman Nasional Bunaken. Kami yang pergi ke Pulau Bunaken dibagi menjadi 2 tim yaitu tim laut dan tim darat. Saya termasuk dalam tim darat, dan kami melakukan perjalanan ke dermaga Tiwoho.

Setelah sampai di dermaga Tiwoho kami naik speedboat untuk pergi menuju Pulau Bunaken.
Setelah tiba di Pulau Bunaken, kami beristirahat sebentar lalu kami langsung mewawancarai nelayan dan guide selam yang ada di Pulau Bunaken untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penyu. Kemudian kami bergeser naik kapal lagi untuk menuju ke dermaga di desa Alung Banua Pulau Bunaken.

Sesampainya di Alung Banua kami beristirahat sambil menunggu tim laut datang. Lalu kami kembali mewawancarai nelayan yang ada di Kelurahan Alung Banua dan setelahnya kami makan siang bersama.

Sejuta pengalaman tak pernah lekang oleh waktu, di sore hari, kami pergi ke rumah Om Andre, lalu bersiap-siap untuk mandi, kami tidak mandi di kamar mandi tapi mandi di bak yang sangat besar, tapi itu sangat seru. Setelah mandi kami turun makan malam bersama , setelah makan malam kami berbincang-bincang satu dengan yang lain.

Hal pertama yang kami dapatkan adalah bersama-sama belajar mengidentifikasi tutupan terumbu karang menggunakan aplikasi CPCE. Benar-benar membuat pusing kepala kami, tapi sungguh berkesan karena ilmu yang kami dapatkan tidak hanya di dalam kampus tapi langsung di lapangan.

Keesokan harinya kami bersiap untuk pergi ke pantai pasir panjang, pantai buro dan pantai parigi. Kami pergi ke pantai dengan berjalan kaki, naik gunung, turun gunung untuk mengambil data sampah dan sarang penyu yang ada di pantai-pantai tersebut. Lalu kami beristirahat makan siang di rumah Om Rony . Setelah makan siang kami pergi menuju pantai Siladen untuk mengambil data sarang penyu disana.

Kesan dari pengalaman saya yaitu saya banyak belajar mengenai bagaimana menganalis sampah yang ada di pantai, dapat belajar banyak tentang sarang penyu , belajar cara mengambil titik koordinat, belajar mengidentifikasi terumbu karang menggunakan aplikasi CPCE, serta dapat mengetahui karakter masyarakat dan penggelolahan ekowisata disana. Jadi pelajaran yang didapatkan yaitu mengetahui banyak hal yang ada di Pulau Bunaken , mulai dari menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Lalu menganalisis sampah tersebut berdasarkan kategori jenis sampah tersebut dan mengetahui tentang informasi sarang penyu bahwa penyu di lindungi dan ada peraturan perundang-undangannya.

SHARE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *