Kali ini kita kepoin Tim monitoring lumba-lumba / duyung SPTN Wilayah I saat melakukan pengamatan di perairan Pulau Mantehage dan Pulau Nain.
Agenda selama dilapangan :
Sabtu (01/05/2021) tim mengambil data sekunder dengan melakukan wawancara kepada masyarakat di Desa Bango Pulau Mantehage.
Selanjutnya pada sore hari , tim melakukan pengamatan lumba-lumba di sekitar perairan Desa Bango, Pulau Mantehage dan menjumpai sekelompok lumba-lumba jenis hidung botol (Tursiops truncates) pada koordinat N 1’40348 E 124’46284 yang berjumlah lebih dari 30 ekor.
Pada malam hari tim kembali melakukan pengamatan duyung di perairan tanjung Mariama Desa Bango sampai ke Desa Tinongko tetapi belum menemukan hasil perjumpaan. Selain itu, tim juga mencoba melakukan pengamatan dengan menggunakan drone infrared di Desa Tinongko Pulau Mantehage.
Minggu (02/05/2021) tim melakukan pengamatan di perairan Pulau Mantehage – Nain pada pagi hari pukul 08.00 WITA sampai pukul 11.00 WITA. Hasil pengamatan ditemukan beberapa kelompok lumba-lumba jenis delphinus delphis dan stenella longirostris pada koordinat N 1’43268 E 124’47534 dan koordinat N 1’44106 E 124’48226 berjumlah sekitar 50-100 ekor. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan alat bantu drone, serta percobaan pengamatan di bawah air menggunakan bantuan alat snorkeling untuk mendapatkan gambar dan selanjutnya dilakukan identifikasi jenis.
Selanjutnya Tim melanjutkan pencarian duyung ke pasir timbul “bungin” dan sekitar perairan Nain tetapi belum menemukan hasil perjumpaan.
Dengan ditemukannya sekelompok lumba-lumba melalui monitoring lapangan , itu menandakan bahwa populasi lumba-lumba di Kawasan Taman Nasional Bunaken masih baik dan terjaga.
Tim monitoring juga bersama mahasiswa magang Kampus Merdeka Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi saat dilapangan.