Meski terlalu singkat hanya 2 minggu magang, kami 10 orang mahasiswa FPIK UNSRAT di Balai Taman Nasional Bunaken telah menyelesaikan tugas akademis kami.
Namun, ini adalah langkah awal. Kiranya ilmu yang di dapat selama kami magang di Balai Taman Nasional Bunaken dapat menjadi bekal di masa depan dan bermanfaat bagi kehidupan kami serta dapat kami terapkan di kemudian hari.
Ini merupakan kesan dan pesan kami selama magang di Balai Taman Nasional Bunaken :
“Kebersamaan di Balai Taman Nasional Bunaken sangat terasa. Saya sangat bersyukur dapat kesempatan magang di sini. Waktu yang singkat membuat saya harus bekerja ekstra keras. Namun, semakin cepat selesai, semakin cepat lega”, ungkap Eby.
“Ternyata turun lapangan itu susah. Saya dapat merasakan beratnya proses yang telah dilalui oleh para senior. Namun, magang di Balai Taman Nasional Bunaken mengajarkan saya bahwa susah dan berat bukan berarti tidak bisa, asalkan kita tetap bekerja sama serta bersosialisasi”, ungkap Moses.
“Waktunya terlalu singkat. Rasanya tidak siap dan sedikit tertekan, tetapi karena orang-orang di Balai Taman Nasional Bunaken sehingga dapat menyelesaikan magang, friendly dan sangat membantu”, ungkap Komang.
“Teori dari kampus bisa dipraktikan. Orang-orang di Balai Taman Nasional Bunaken sangat membantu selama magang”, ungkap Nelda.
“Magang membuat saya mendapat relasi baru, ilmu baru, apa yang diperoleh di kampus bisa langsung diterapkan. Melalui magang di Balai Taman Nasional Bunaken, saya belajar beradaptasi serta lebih bertanggungjawab dan yang paling penting yaitu manajemen waktu. Selama 2 minggu magang, saya harus berpacu dengan waktu”, ungkap Sabrina.
“Bersyukur sekali dapat kesempatan magang di Balai Taman Nasional Bunaken. Selain orang-orangnya asyik, banyak hal baru yang saya pelajari, rasanya terlalu singkat waktu yang diberikan”, ungkap Veisy.
“Magang di Balai Taman Nasional Bunaken sangat menyenangkan, nantinya akan menjadi bagian dari sepenggal cerita kehidupan saya”, ungkap Yola.
“Banyak teman, banyak pengalaman. Selain itu, magang di Balai Taman Nasional Bunaken saya mendapat kesempatan turun lapangan, teori yang diperoleh sewaktu di kampus langsung praktik”, ungkap Meggy.
“Saya merasa enjoy selama magang di Balai Taman Nasional Bunaken, lokasi kantornya asri, orang-orangnya baik dan pengertian”, ungkap Enjel.
“Saya senang dapat me-refresh apa yang pernah diperoleh di kampus. Selain itu, saya juga senang dapat melihat sunset di Pulau Mantehage. Jadi, magang sambil liburan. Sungguh sangat disesali waktu yang diberikan untuk magang di Balai Taman Nasional Bunaken hanya singkat”, ungkap Gebi.