Manado (18/03/2022) bertempat di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, Perkumpulan Kelola yang digawangi oleh Dr. Rignolda Djamalludin menyampaikan kajian akademik tentang survei Perlindungan Habitat Dugong dan praktik perikanan skala kecil.
Tujuan penyusunan kajian akademik untuk menyiapkan perlindungan habitat Dugong dan mendukung perikanan skala kecil tradisional sehingga hasil kajiannya akan memberikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan kapasitas masyarakat penyangga di Taman Nasional Bunaken.
Rignolda Djamalludin mengatakan bahwa baru kali ini ada diskusi ilmiah terkait Dugong, terlalu berani memang ketika riset ini dikembangkan, area yang menjadi lokasi pakan telah dipetakan, jenis-jenis lamun yang menjadi target pakan juga diidentifikaai, selama melakukan survei telah didapatkan videonya akan tetapi jumlah dan populasinya belum dapat kami informasikan.
Kita ketahui bersama satwa Dugong menjadi sangat penting dalam ekosistem perairan, tetapi sejauhmana kepentingannya itu yang akan menjadi fokus kami kedepan, kami juga siapkan kelompok masyarakat nelayan untuk mendukung perlindungan habitat, dengan perlindungan habitat Dugong akan mendorong perikanan yang berkelanjutan, utamanya untuk nelayan kecil tradisional di penyangga Taman Nasional Bunaken, lanjut Rignolda.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Genman S. HASIBUAN mengapresiasi langkah yang dilakukan Perkumpulan Kelola dalam menyiapkan kajian perlindungan habitat dugong dan peningkatan kapasitas masyarakat nelayan di desa-desa penyangga Taman Nasional Bunaken. Rekomendasi yang akan diserahkan kepada kami ke depan akan menjadi bahan pertimbangan bagi kami dalam mereview sistem zonasi yang ada saat ini sehingga lebih adaptif.
Masukan berarti untuk Perkumpulan Kelola, bahwa kita memang perlu untuk mendefinisikan peran nelayan kecil dalam pola pencarian nafkah, kita harus bisa membedakan nelayan demersal dan nelayan pelagis, sehingga kebijakan yang diambil akan dapat langsung menyentuh ke masyarakat nelayan.
Kelompok nelayan yang terbentuk akan mendukung program kemitraan konservasi di Taman Nasional Bunaken dan harapan kami akan menjadi model kemitaraan konservasi pelestarian dugong, sehingga direplikasikan di desa-desa penyangga lainnya yang sebagian besar warganya memiliki pekerjaan nelayan, tutur Genman.