Jumat, 24 September 2021 Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Lebih efisien, jadi cocok diterapkan di daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Keunggulan hidroponik dibandingkan dengan bercocok tanam secara konvensional menggunakan tanah antara lain pemeliharaan dan budidaya tanaman hidroponik lebih mudah karena tempatnya relatif bersih, media tanaman yang digunakan bersih dari kotoran dan tanaman terlindung dari terpaan hujan, serangan hama penyakit relatif kecil, tanaman lebih sehat, vigor, produktivitasnya tinggi, mutu hasil tanaman berkualitas tinggi dan tahan lama serta harga jualnya tinggi. Tanaman yang biasanya dibudidaya dengan sistem hidroponik adalah sayur-sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat.
Desa Binaan merupakan suatu program pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan. Mengembangkan desa binaan merupakan pilihan yang tepat dan strategis baik untuk kepentingan pembangunan nasional. Program ini diyakini akan memberikan dampak positif, yaitu membina sumber daya manusia di pedesaan dengan pendekatan pendidikan.
Nah, salah satu Desa Binaan dari Balai Taman Nasional Bunaken adalah Kelompok Singkanaung yang berada di Desa Rap-rap, Kec. Tatapaan, Kab. Minahasa Selatan dan dikukuhkan pada tahun 2006. Pelaksanaan pendampingan ini sebagai upaya tindak lanjut pelatihan hidroponik dalam rangka pemanfaatan areal pekarangan masyarakat di sekitar kawasan konservasi. Bercocok tanam dengan metode hidroponik harus terlebih dahulu mempersiapkan media seperti green house.
Kepala SPTN Wilayah II Pak Hendrieks Rundengan dan Pak Maikel Pinasang serta kami Mahasiswa Magang dari Fakultas Pertanian prodi Kehutanan berkunjung ke Desa Rap-Rap dan berbincang serta melihat-lihat perkembangan tanaman Hidroponik. Pak Decky Lombo, masyarakat Desa Rap-Rap sekaligus anggota MMP Resort Sondaken menjelaskan bahwa kerjasama dengan Balai Taman Nasional Bunaken sudah sekitar 3 bulan dan sudah pernah panen tanaman Pakcoy satu kali.
Pada saat kunjungan 24 September 2021 pakcoy tersebut sudah berumur 5 minggu. Pakcoy yang di panen akan disalurkan pada masyarakat sekitar, ada yang diborong dan ada yang membeli per satuan.
Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan magang di Balai Taman Nasional Bunaken. Banyak hal baru yang dipelajari, apalagi mengenai tanaman hidroponik. Ini bisa menjadi peluang dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Penulis,
Anggreyni Runtunuwu
Mahasiswa Magang Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian Unsrat