Manado (28/02/2023) Giat patroli sebagai salah satu upaya dalam perlindungan dan pengamanan hutan dan perairan menjadi kunci terjaganya kelestarian kawasan. Patroli berbasis resort atau sekarang dikenal dengan istilah Patroli RBM (Resort Based Management) sebagai tindak lanjut dari SK. Dirjen PHKA Nomor SK.181/IV-Set/2010 tanggal 18 November 2010. Strategi penguatan pengelolaan kawasan di tingkat tapak menjadi sistem deteksi dini serta penanganan awal bilamana terjadi sesuatu hal di lapangan. Perangkat pengelolaan kawasan yang dikembangkan pada tahun 2012 awalnya hanya diaplikasikan pada kegiatan pengamanan kawasan atau patroli dengan menggunakan Spatial Monitoring And Reporting Tools (SMART) sehingga dinamakan SMART Patrol.
Sebagai suatu perangkat, SMART dalam perkembangannya terus disempurnakan dengan tidak hanya digunakan dalam kegiatan patroli saja. Belakangan hampir semua kegiatan teknis yang berhubungan dengan pengelolaan kawasan seperti inventarisasi, monitoring, rehabilitasi, hingga sosialisasi/penyuluhan, koordinasi, anjangsana dan pendekatan kepada masyarakat sekitar kawasan. Sejak tahun 2017, perubahan istilah SMART Patrol menjadi SMART RBM.
Mengacu pada arahan Dirjen KSDAE dalam mengelola kawasan konservasi yaitu perlu mempertimbangkan evidence based dan scientific based, maka dibuatlah konsep database untuk menghimpun seluruh data dari tingkat tapak. Hal ini kemudian akan memudahkan pengelola kawasan konservasi untuk menentukan arah dan langkah kebijakannya agar lebih strategis. Penguasaan medan kerja menjadi kewajiban pemangku kawasan. Data potensi dan ancaman menjadi kekuatan dalam membangun koordinasi dengan pihak luar menuju kerja sama. Perekaman data yang baik juga memudahkan diakses kembali dan menimalisir kehilangan data dalam bentuk fisik (kertas). Semua data sudah digitalkan dan bisa dilaporkan secara real time bilamana sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sesuai arahan Kepala Balai TN Bunaken Bapak Joko Iswanto, SP, MH mengawali seluruh kegiatan pengelolaan di kawasan konservasi perlu dipahami dengan pentingnya data di lapangan untuk dikumpulkan, diolah, dan dilaporkan pada pimpinan. Dengan demikian, BTNB telah melaksanakan kewajiban pengelolaan sesuai evidence base dan scientitif based tersebut. Guna meningkatkan kemampuan para personal tim patroli dari tingkat balai sampai resort, dilaksanakanlah capacity building penggunaan aplikasi SMART 7 untuk mulai digunakan saat patroli tahun 2023. Per bulan Februari awal, secara berkala tim terus dilatih dan dibiasakan dalam penggunaan aplikasi tersebut. Data yang sebelumnya di lapangan hanya direkam dalam aplikasi android Avenza Maps, kini secara berkelanjutan akan dialirkan sampai ke pusat. Tahapan demi tahapan dilalui mengingat keterbatasan SDM serta waktu pelatihan yang terbatas, mengingat petugas juga senantiasa memposisikan diri di pos masing-masing di resort. Kesempatan belajar bersama dan berdiskusi yang produktif dapat membangun kesolidan tim. Jajaran pimpinan dari tingkat balai sampai seksi sangat mendukung kegiatan peningkatan kapasitas ini. Dengan harapan, pelaksanaan kegiatan patroli di tahun 2023 dapat semakin berkemajuan dalam penguasaan teknologi dan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi.
Ditulis oleh: Ermas Isnaeni Lukman, S.Pi (Penyuluh Pertama)